SEJARAH & PERKEMBANGAN MANGA JEPANG

| Monday, June 17, 2013
Apakah pernahkah kalian mendengar kata NARUTO,DORAEMON &DRAGON BALL,pasti tau kan ?ketiganya merupakan 3 judul komik jepang yg sangat terkenal didunia.
Tahukah teman-teman kalo komik jepang atau manga mempunyai sejarah panjang lohh...
yoshh post ane kali ini akan ngebahas soal sejarah dan perkembangan manga di jepang hingga dunia

  Manga (漫画) (baca: man-ga, atau ma-ng-ga) merupakan kata komik dalam bahasa Jepang; di luar Jepang, kata tersebut digunakan khusus untuk membicarakan tentang komik Jepang. Mangaka (漫画家) (baca: man-ga-ka, atau ma-ng-ga-ka) adalah orang yang menggambar manga.
  arti harfiah dari kata  manga adalah gambar aneh. Manga di Jepang diawali pada jaman Edo, di mana seorang pemahat kayu dan pelukis bernama Katsushika Hokusai (1760 – 1849), menciptakan istilah Hokusai Manga pada serial sketsanya yang berjumlah 15 volume dan diterbitkan pada tahun 1814. Hokusai itu sendiri berasal dari 2 huruf Cina yang memiliki arti gambar manusia untuk menceritakan sesuatu.

Di akhir abad 18, Kibyoushi, sebagai buku komik pertama yang berisi cerita muncul dengan tatanan gambar yang dikelilingi oleh tulisan (atau tulisan di samping gambar) sebagai narasinya. Manga tidak begitu berkembang hingga Perang Dunia II.

Namun pada awal abad 19, muncul seorang mangaka yang membawa sejarah baru di dunia manga Jepang. Dia adalah Osamu Tezuka (1928-1989)
Dia paling terkenal sebagai pencipta tokoh Atom Boy (atau Astro Boy). Tezuka sering disebut sebagai "bapak manga" berkat karyanya yang sangat banyak. Dia dianggap sebagai seorang pionir dalam teknik dan genre-genre manga. Gaya "mata besar" yang sering ditemukan dalam tokoh-tokoh manga adalah hasil ciptaan Tezuka, yang mendasarkannya pada kartun-kartun pada masa itu, seperti Betty Boop dan Miki Tikus
Mengawali karier sebagai seorang dokter, Tezuka kemudian beralih menggambar manga. Sepanjang kariernya, Tezuka telah menghasilkan lebih dari 700 manga dalam sekitar 170.000 halaman sehingga dia sering disebut god of manga
Karena pada mulanya komik di Jepang adalah peniruan dari film animasi dari Walt Disney maka saat itu para penggemar komik Jepang adalah anak-anak. Namun pada tahun 1959 mulai diterbitkan dua majalah mingguan untuk anak laki-laki yaitu Shonen Magazine dan Shonen Sunday. Saat itu hiburan untuk anak di Jepang hanyalah komik saja, belum ada anime (sebutan untuk film animasi di Jepang) dan tentu saja belum ada game komputer. Sepuluh tahun kemudian, majalah komik untuk remaja mulai terbit, Manga Action (1967), Young Comic (1967), Play Comic (1968) dan Big Comic (1967). Pembaca komik yang usianya kurang lebih sembilan tahun pada tahun 1959, maka pada saat itu (tahun 1967) mereka telah berumur kurang lebih delapan belas tahun dan telah masuk masa remaja sehingga mereka mau membaca komik yang cocok dengan usia dan selera mereka

Majalah-majalah tersebut sendiri biasanya mempunyai tebal berkisar antara 200 hingga 850 halaman. Sebuah judul manga yang sukses dapat terbit hingga bertahun-tahun.

Setelah beberapa lama, cerita-cerita dari majalah itu akan dikumpulkan dan dicetak dalam bentuk buku berukuran biasa, yang disebut tankōbon (atau diindonesia dikenal sebagai istilah volume)
Komik dalam bentuk ini biasanya dicetak di atas kertas berkualitas tinggi dan berguna buat orang-orang yang tidak atau malas membeli majalah-majalah manga yang terbit mingguan yang memiliki beragam campuran cerita/judul. Dari bentuk tankōbon inilah manga biasanya diterjemahkan ke dalam bahasa-bahasa lain di negara-negara lain seperti Indonesia. Lalu jika manga memiliki kepopuleran yg tinggi dan banyak diminati masyarakat,barulah manga-manga tersebut buat anime oleh studio-studio anime jepang.
 Beberapa anime yg sukses biasa akan diangkat kedalam Live Action atau anime versi manusia atau sering juga disebut L.A dijepang.
beberapa judul yang telah diangkat menjadi Live Action adalah Death Note, Detektif Conan,& Dragon ball 
picture from http://animanga-racksta.blogspot.com

ini Death note 1-2 dan ada terusannya si L

picture from http://amaalleee.blogspot.com/

ini Detektif Conan live action
picture from http://www.dbthemovie.com/
 
Manga khas Jepang umumnya memiliki ciri khas penggambaran berupa mata yang besar, mulut dan hidung yang kecil dan sedikit distorsi pada panjang kaki *biasanya untuk karakter pria*. Rata-rata mangaka di Jepang menggunakan gaya/style sederhana dalam menggambar manga. Tetapi, gambar latar belakangnya hampir semua manga digambar serealistis mungkin, biarpun gambar karakternya benar-benar sederhana. Para mangaka menggambar sederhana khususnya pada bagian muka, dengan ciri khas mata besar, mulut kecil dan hidung sejumput. Ada juga gaya menggambar Lolicon maupun Shotacon.
Ciri-ciri khusus gambar komik genre baru ini adalah realisme. Gaya realis atau yang disebut juga “Gegiga” (Geki artinya gambar, Ga artinya gambar) merupakan gaya yang mendominasi komik Jepang saat itu. Pada masa itu cerita juga berubah menjadi realis dan serius.
Manga yang pertama kali diterbitkan di Indonesia disesuaikan dengan gaya baca masyarakat Indonesia yang dimulai dari kiri ke kanan. Padahal, manga original dari Jepang dimulai dari kanan ke kiri, sehingga untuk manga yang diterbitkan di Indonesia rata-rata tokohnya menjadi kidal karena gambar yang umumnya di flip. Ketidaksamaan ini menyebabkan kerancuan untuk komik yang bergenre detektif, seperti Conan dan Kindaichi, karena menyebabkan proses penyelesaian kasus dengan gambar alibi tokoh menjadi tidak sama *menyebabkan kekacauan inti cerita*. Oleh karena itu, semenjak tahun 2000an, manga yang beredar di Indonesia disesuaikan dengan keadaan asli manga yang diterbitkan di Jepang *dibaca dari kanan ke kiri*. Manga pertama yang diterbitkan di Indonesia dan menggunakan metode ini adalah Rurouni Kenshin.

Manga di Jepang di buat berdasarkan pembaca, seperti:
* Manga yang khusus ditujukan untuk anak-anak disebut kodomo — untuk anak-anak contoh :doraemon (Fujiko F.Fujio)
* Manga yang khusus ditujukan untuk (Wanita) dewasa disebut josei (atau redikomi) — wanita. contoh

Silver (FUJITA Kazuko) 
 * Manga yang khusus ditujukan untuk dewasa disebut seinen — pria. contoh uchuu kyoudai(Koyama,Chuuya)
 * Manga yang khusus ditujukan untuk perempuan disebut shōjo — remaja perempuan. contoh vampire knight (HIno&Matsuri)
* Manga yang khusus ditujukan untuk laki-laki disebut shōnen — remaja lelaki.contoh naruto (masashi kishimot)
 
Doujinshi adalah sebutan bagi manga yang dibuat oleh fans manga tersebut yang memiliki alur cerita atau ending yang berbeda dari manga aslinya. Para fans ini biasa mendistribusikannya dari tangan ke tangan, dijual secara indie di toko doujinshi, atau mengikuti konvensi akbar doujinshi yang biasa disebut Comiket. Disini dijual ribuan judul doujinshi tiap tahunnya. Pengunjungnya bisa mencapai 400.000 orang.
Doujinshi sendiri kadang menjadi batu loncatan seseorang/kelompok untuk menjadi mangaka. Ken Akamatsu (Love Hina, Negima) juga sering membuat dojin karyanya sendiri. Manga yang bertema hentai biasanya adalah dojin dari manga tertentu yang sudah terkenal. Biasanya karakter manga tersebut memang didesain untuk jadi "sasaran" para dojin-ka (sebutan bagi para pembuat dojin, sama seperti manga-ka).
 
Dua penerbit manga terbesar di Jepang adalah Shogakukan [1] dan Shueisha [2]  

Sumber referensi :wekipedia & google


1 comments:

  1. AYO TUNGGU APALAGI, Mencoba keberuntungan di "hokibandarQ". Dengan deposit minimal Rp. 25.000 bisa jadi jutaan loh.
    Ayo buruan klik jangan ragu jangan malu buat jadi kaya gak perlu ragu.
    Ditunggu kedatangan nya bos ku Terima kasih Salam HokibandarQ

    HokibandarQ
    BandarQ
    Bandar66
    DominoQQ
    Capsa Susun

    ReplyDelete

Next Prev
▲Top▲